Dipo Nusantara Soroti Kelangkaan dan Antrean Panjang BBM di NTT

Anggota Komisi XII DPR RI, Dipo Nusantara Pua Upa saat mengikuti Forum Group Discussion (FGD) Komisi XII dengan mitra kerja di Kupang, NTT, Senin (11/8/2025). Foto : Estu/Andri
PARLEMENTARIA, Kupang — Komisi XII DPR RI menyoroti persoalan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang kerap menimbulkan antrean panjang di Nusa Tenggara Timur (NTT). Persoalan ini dinilai telah berlangsung berulang kali tanpa penanganan yang efektif dari pihak terkait.
Anggota Komisi XII DPR RI, Dipo Nusantara Pua Upa, mengungkapkan keluhan masyarakat yang kerap mengalami kesulitan memperoleh BBM, baik jenis Pertalite, Solar, maupun Pertamax. “Itu sudah sering terjadi, antrean panjang, terutama menyangkut masalah BBM. Kemarin termasuk Pertamax juga habis. Kita nggak tahu, itu sudah sering kejadian, dan belum ada tindakan nyata dari teman-teman Pertamina,” ujarnya saat mengikuti Forum Group Discussion (FGD) Komisi XII dengan mitra kerja di Kupang, NTT, Senin (11/8/2025).
Dipo menambahkan, situasi tersebut kerap terjadi hingga menyebabkan stok habis pada pagi hari meski masyarakat telah mengantre sejak malam. “Kenyataannya itu sudah hampir beberapa hari ini, dan itu sering kejadian bahwa setiap orang antre jam 10 sudah habis. Mulai malam antre, tiba-tiba pagi sudah habis. Kita enggak tahu kelangkaan BBM itu sebabkan apa, dan antrean panjang, kasihan masyarakat yang menderita,” tegasnya.
Untuk mengatasi persoalan ini, Politisi Fraksi PKB ini mengusulkan adanya operasi pasar guna mencari tahu penyebab pasti kelangkaan BBM di daerah tersebut. Ia juga menekankan pentingnya melibatkan aparat penegak hukum dalam investigasi. “Kita harus melibatkan aparat penegak hukum. Mungkin ada oknum-oknum dari mana, kita enggak tahu,” tambahnya.
FGD yang dihadiri Komisi XII bersama Dirjen Migas, Direksi Pertamina, dan Pemerintah Provinsi NTT ini diharapkan menghasilkan langkah konkret dalam memastikan ketersediaan BBM yang cukup dan terjangkau bagi seluruh masyarakat NTT. (est/rdn)